Menghitung Payback Period di Excel Untuk Arus Kas Tetap dan Berubah
Menghitung Payback Period - Jika ingin menghitung Payback Period sebelum menjalankan Investasi maka dapat dilakukan dengan mudah.
Karena memang rumus menghitung Payback Period ini jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan NPV atau IRR.
Hanya saja bagaimana jika perhitungan Payback Period tersebut langsung dilakukan dalam Excel ?
Apakah ada rumus Excel yang secara khusus dapat digunakan untuk menghitung Payback Period ?
Untuk cara menghitung Payback Period dalam Excel memang caranya tidak terlalu jauh berbeda dengan rumus manual.
Jika memang ingin mengetahui bagaimana menghitung Payback Period dalam Excel mari kita bahas dalam artikel ini sampai dengan selesai.
Menghitung Payback Period Dalam Excel
Payback Period adalah jangka waktu pengembalian Investasi berdasarkan Arus Kas bersih dengan jangka waktu yang sudah ditentukan.
Biasanya ukuran yang digunakan untuk menghitung Payback Period adalah angka dalam bentuk Tahun.
Baca Juga : Cara Mudah Menghitung IRR Dengan Menggunakan Rumus Dalam Excel
Sumber data yang diperlukan untuk menghitung Payback Period adalah data Arus Kas bersih.
Arus Kas Bersih adalah Arus kas yang sudah dikurangi dengan harga pokok serta biaya usaha lainnya.
Dalam prakteknya asumsi arus kas bersih yang masuk pada sebuah Investasi akan dibagi menjadi 2 jenis.
Jenis yang pertama adalah Investasi dengan jumlah Arus Kas yang selalu berubah setiap periode.
Untuk Arus Kas dengan jenis ini maka rumus Payback Periodnya adalah sebagai berikut :
Payback Period = n + ((a-b)/(c-b)) x 1 Tahun
Selanjutnya jenis yang kedua adalah Investasi dengan jumlah Arus Kas yang selalu tetap setiap Tahun.
Untuk Arus Kas dengan jenis yang kedua ini maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Payback Period = (a/d) x 1 Tahun
- a : Nilai investasi awal
- b : Kumulatif Arus Kas pada tahun ke-n
- c : Kumulatif Arus Kas pada Tahun ke n+1
- d : Arus Kas Bersih setiap Tahun
- n : Tahun terakhir dengan posisi Arus Kas masih negatif
Karena rumus Payback Period dibagi kedalam dua jenis maka contoh menghitungnyapun akan kita bagi kedalam dua jenis seperti rumusnya.
1. Menghitung Payback Period Dalam Excel Dengan Arus Kas Tetap
Untuk contoh menghitung Payback Periode dalam Excel kita akan menggunakan Arus Kas Tunggal.
Adapun contoh menghitung Payback Periode adalah sebagai berikut :
Dalam contoh tersebut kita akan menghitung Payback Period dengan nilai Investasi sebesar 850.000,-
Investasi tersebut akan dijalankan dengan jangka waktu selama 5 Tahun dengan asumsi Arus Kas yang akan masuk setiap Tahun adalah 200.000,-
Adapun rumus Excel yang digunakan untuk menghitung Payback periode pada contoh diatas adalah sebagai berikut :
=-B4/C5
Dengan menggunakan rumus Excel tersebut maka angka Payback Period sudah berhasil kita munculkan yaitu 4,25 Tahun.
Jika perhitungan Payback Period diatas dilakukan secara manual maka hasilnya adalah sebagai berikut :
PP = (a/d) x 1 Tahun
PP = (850.000 / 200.000) x 1 Tahun
PP = 4,25 Tahun
Dengan menggunakan rumus manual maka hasil perhitungan Payback Period akan tetap sama yaitu 4,25 Tahun.
2. Menghitung Payback Period Dalam Excel Dengan Arus Kas Berubah
Selanjutnya yang kedua kita akan menghitung Payback Period dengan Arus Kas yang selalu berubah - ubah setiap Tahun.
Baca juga : Cara Mudah Menghitung NPV ( Net Present Value ) Pada Excel Dengan Menggunakan Rumus
Secara umum memang Arus Kas yang didapatkan biasanya akan selalu berubah - ubah seperti halnya pada contoh menghitung NPV atau IRR.
Untuk contohnya silahkan perhatikan gambar berikut ini :
Dalam contoh tersebut kita juga akan melakukan Investasi dengan modal awal sebesar 850.000,-
Asumsi Arus Kas yang akan masuk setiap Tahun berbeda - beda dengan urutan sebagai berikut : 150.000, 250.000, 200.000, 260.000 dan 300.000,-
Untuk menghitung Payback Period pada Arus Kas yang selalu berubah - ubah ada dua rumus yang akan kita gunakan.
Rumus Excel yang pertama adalah untuk menghitung Index Payback Periode dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
=IF(C6<0;0;ABS(B6/C5))
Rumus Excel tersebut dipasang pada Cell C7 lalu kemudian copy dan pastekan sampai dengan Cell G7.
Rumus Excel diatas akan menampilkan Index dari Payback Period serta ditahun mana Investasi tersebut mulai mendapatkan keuntungan.
Baca Juga : Rumus IF : Fungsi, Syntax, Contoh dan Cara Menggunakan Dalam Excel
Dari gambar diatas terlihat bahwa pada Tahun yang ke-4 Investasi tersebut mulai mendapatkan keuntungan.
Ini artinya Payback Period akan ada diantara Tahun ke-3 serta Tahun yang ke-4 dimana posisi Arus Kas mulai Positif.
Selanjutnya setelah angka Index Payback Period berhasl kita tampilkan mari kita hitung Payback Period-nya.
Adapun rumus Excel yang digunakan untuk menghitung Payback Period pada Cell B8 adalah sebagai berikut :
=COUNTIF(C6:G6;"<0")+INDEX(C7:G7;;COUNTIF(C6:G6;"<0")+1)
Dengan menggunakan rumus Excel tersebut terlihat bahwa angka Payback Period dari Investasi tersebut adalah 3,96 Tahun.
Lalu berapa hasilnya jika dihitung secara manual ?
Jika dihitung secara manual maka hasil dari Payback Period adalah sebagai berikut :
PP = n + ((a-b)/(c-b)) x 1 Tahun
PP = 3 + ((850.000 - 600.000) / (860.000 - 600.000))
PP = 3 + (250.000 / 260.000)
PP = 3 + 0,96
PP = 3,96 Tahun
Dari perhitungan Payback Period manual diatas hasil yang muncul sama dengan rumus Excel yaitu 3,96 Tahun.
Dari beberapa contoh dan penjelasan diatas terlihat bahwa menghitung Payback Period dalam Excel rumus dan polanya hampir sama dengan rumus manual.
Karena memang sebatas yang Saya ketahui bahwa dalam Excel tidak ada rumus yang secara khusus dapat digunakan untuk menghitung Payback Period.
Tetapi rumus yang digunakan pada Excel hasilnya tetap sama persis dengan perhitungan manual.
Untuk itu jika sedang membuat Proyeksi Keuangan dalam Excel dan akan menampilkan Payback Period maka silahkan gunakan rumus yang sudah kita bahas diatas.
Itulah pembahasan kita kali ini tentang menghitung Payback Period dalam Excel dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.
Post a Comment for "Menghitung Payback Period di Excel Untuk Arus Kas Tetap dan Berubah"